3.9.10

Sang Mempesona ....

Echa termanggu di depan kelasnya... hatinya gundah...
Sebentar-sebentar ditengoknya kantin di samping kelas.... mata sayunya jeli memandang satu persatu teman-teman yang berebut jajanan di kantin itu. Tapi... Echa tak menemukan orang yang dicarinya!
Echa menunggu lelaki berperawakan sedang, berkulit sawo matang dengan mata elang yang teduh.
Paras lelaki yang ditunggunya memang tidak tampan walaupun jauh dari kategori buruk! tapi menurut Echa, paras itu memancarkan pesona yang meruntuhkan hatinya, menyulap hari –harinya, membungkam mulutnya dan memutarbalikkan logikanya....
terlebih jika lelaki itu tertawa jenaka, barisan gigi yang rapi menambah sempurna pesona parasnya, bahkan membuat dada Echa penuh gemuruh bak ombak lautan pangandaran....

TEEEEEEET..............TEEEEEEEEEEEET...................TEEEEEEEEEET

Echa terhenyak oleh bunyi bel tanda istirahat berakhir. Harapannya untuk bisa melihat lelaki idolanya buyar seketika! Mata sayunya tak jeli lagi mencari sosok sang mempesona... langkahnya tenang memasuki ruang kelas, tapi di wajahnya tampak gurat kecewa.....

Pelajaran hari ini cukup menyenangkan, karena Echa tak menemui hambatan yang berarti untuk menyelesaikan soal2 matematika, mengarang non-fiksi, dan sejumlah catatan IPS.
Tiada yang lain di pikiran Echa sepulang sekolah ini, selain mencari sang mempesona! Berharap dapat bertemu saat smua siswa sekolah bersama-sama menembus gerbang ….

---------------------- @@@@@@@@@ --------------------------

2 Hari berikutnya.


Hari ini Echa sengaja makan jajanan di kantin, ini bukan kebiasaannya.... karena sebetulnya Echa tak menyukai aroma kantin. Tak hanya sumpek oleh asap minyak goreng matang tapi keringet bu Titin sang pemilik kantin juga mengusik hidung!
Namun.... untuk hari ini dan demi membayar rasa penasaran karena tak melihat sang mempesona... Echa rela melakukan ini semua.
15 menit sudah Echa duduk sambil sesekali matanya mengamati teman-temannya yang mampir atau sekedar lalu lalang di depan kantin, tapi... dia tak jua menemukan
lelaki itu, kemana ya dia? Hatinya bertanya-tanya... apakah dia sakit atau .....?

... Echa menghela nafas dalam.... hatinya begitu resah, mengapa dirinya begitu ingin tau mengenai dia, semakin dipikirkan, semakin mengganggu!

Tak lama Echa pun beranjak dari kantin, dia membawa kebingungannya ke dalam kelas. Dan ia pun segera bergabung dengan teman-teman sekelasnya untuk mengalihkan pikiran mengenai sang mempesona…. Echa pun harus merelakan untuk memupus hatinya dari sang mempesona ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please comment, thank you ...

Snap Shots

Get Free Shots from Snap.com